[Sinopsis] Mirror of The Witch Episode 4
15.11
Mirror of the Witch Episode 4
~Flashback~
Saat Yoon hee tersesat di istana,
ia ditolong Joon bersembunyi dibalik chima dari kejaran Hong Joo. Joon bertanya
kenapa Yoon hee ada disana, tapi Yoon hee melihat Joon kakaknya dan setelah itu
ia pingsan, saat itu Joon melihat Poong Yeon mendekatinya.
Hujan masih turun, Poong yeon
menggendong Yoon hee yang belum sadar, sementara Joon sibuk membetulkan baju
luaran Poong yeon yang menyelimuti Yoon hee sembari mengomel kenapa mereka ada
disini, dan terlihat Yoon hee sedang sakit, Joon menawarkan untuk membawa ke
tabib.
Tapi Poong yeon menatap aneh
Joon, yang langsung menjelaskan kalau ia memakai baju kerja, bukan seperti yang
dibayangkan Poong yeon. Belum selesai bercerita, Poong yeon dengan dingin
bertanya apa Joon mengenal adiknya, Joon terhenyak lalu menjawab tidak, setelah
itu Poong yeon berterima kasih lalu bergegas pergi.
Sampai dirumah, Joon jalan
sembari masih mencemaskan keadaan Yoon hee, tiba-tiba ia melihat ibunya
dikejauhan ditangkap orangnya Nyonya Soh (Ibunya Ok) dan memasukannya kedalam
karung kain, membuat Joon panik langsung mengejar kemana ibunya dibawa, tanpa
ia sadari dari belakang seorang lain memukul Joon sampai jatuh pingsan, Lalu
mereka menyeret Joon pergi.
Dirumah Yoon hee, (seperti di
ending Episode 3) Asap sihir hitam masuk dan merasuki tubuh Yoon hee, membuat
Yoon hee kejang-kejang dan akhirnya membuat rambutnya berubah putih dan jatuh
pingsan, begitu juga yang terjadi pada Pangeran Mahkota.
~Endflash~
Hyun seo berlari kedalam rumah
Yoon hee sembari memanggilnya, ia cemas melihat Yoon hee terbaring tak sadarkan
diri, ia langsung membopong dan membangunkan Yoon hee yang perlahan sadar, Yoon
hee masih syok dan bingung kenapa ia menjadi seperti ini, Hyun seo yang awalnya
kesal kenapa Yoon hee tidak mendengarkan perkataannya menjadi iba dan hanya
bisa menenangkan sambil memeluk Yoon hee.
Di istana, Ratu Shim merawat
putranya, Ibu suri sedang memarahi Hong joo kenapa ini bisa terjadi, Hong joo
hanya bisa diam. Ratu shim murka, ia mendekati Hong joo sambil menarik bajunya,
ia menangis histeris kenapa putranya seperti itu, ia meminta Hong joo untuk
menyelamatkannya.
Joon tersadar disuatu tempat, dan
melihat sebuah karung yang ia pikir ibunya tergeletak diatas tanah. Saat akan
mendekat, orang-orang Ny Soh menahanya, sedang orang lain langsung memukuli
karung tersebut sampai berdarah-darah atas perintah Ny Soh, membuat Joon
histeris dan meronta sekuat tenaga untuk menolong ibunya.
(*Mama Minsun kenapa kau
lakukan ini padaku, aku Tak Goo Eh salah drama, hahaha, just info yang jadi Ny
Soh itu yang jadi mamanya Tak Goo, Baker King Kim Tak Goo)
Ny Soh jalan mendekati Joon yang
akhirnya putus asa, dan memohon pengampunan agar ibunya diselamatkan. Atas
perintah Ny Soh, mereka menghentikan memukul karung tersebut, Ny Soh jongkok
didepan Joon sembari menasehati, kalau ia tahu kalau Joon berusaha membeli
dokumen perbudakan ibunya.
Ny Son berkata lagi, kalau Joon
tak bisa lari dari kenyataan sekalipun ia berkerja keras, dan hanya satu yang
tak bisa dihindari yaitu keturunan, orang kaya akan menurunkan kemewahan kepada
anaknya, sedang orang miskin hanya menurunkan kesengsaraan. Dan seharusnya Joon
tidak terlahir, karena itu merupakan hal yang terbaik untuk dirinya dan juga
ibunya.
Joon menahan amarah mendengar
perkataan Ny Soh, ditambah Ny Soh meminta Joon untuk tidak berusaha menghindari
nasibnya, dan menerimanya saja, karena dengan cara itulah mereka bisa bertahan
hidup. Joon hanya bisa mengangguk tanda mengerti, supaya ibunya lekas
dilepaskan.
Ny Soh beranjak pergi bersama
orang-orangnya, Joon langsung merangkak mendekati karung dan membukanya yang
ternyata isinya babi. Ny Soh berbalik dan memperingatkan Joon kalau Joon
mengingkari perkataanya Ibunya akan benar-benar seperti itu.
Sampai dirumah, Joon langsung
berlari mencari Ibunya, yang ternyata sedang menjemur pakaian, Joon jalan
mendekat sembari membantu Ibunya menjemur pakaian, Ibunya sadar kehadiran Joon
dan pura-pura tidak tahu, Joon hanya bisa menatap sedih ibunya. Ia tak tahan
lagi, dengan berurai airmata Joon mengajak kabur ibunya dari tempat itu.
Dikediaman Hyun seo, Istrinya
sedang merawat Poong yeon yang tak sadar, tubuhnya meminggigil dengan urat yang
terlihat menghitam. Dan saat ia mencoba memberi obat Poong Yeon, tiba-tiba
Poong yeon muntah darah membuat syok ibunya. Saat Poong yeon tersadar, ia malah
histeris dan ketakutan karena melihat sosok menyeramkan dibelakang Ibunya,
membuat Ibunya kebingungan karena tak melihat apapun.
Sementara Yoon hee tersadar dipagi hari, ia
melihat rambutnya dan merangkak hendak mengambil kaca, tapi kaca itu tiba-tiba
terpental. Dan tiba-tiba, ia mendengar suara-suara mengerikan, membuatnya
ketakutan dan menjerit, langsung seluruh benda diruangan itu berhamburan, dan
membuat Yoon hee jatuh pingsan.
Go kwang yang menjaganya, segera
masuk dan mencoba menyadarkan Yoon hee. Sementara Hyun seo dan biarawan lainnya
sedang berdiskusi apa yang harus mereka lakukan karena kekuatan Yoon hee saat
ini belum stabil, kalau tidak cepat-cepat Yoon hee, PM dan juga Poong yeon akan
mati.
Yo kwang membereskan benda-benda
yang berantakan, sedangkan Yoon hee meringkuk bersandar dinding rumah. Yo kwang
mencoba menghibur Yoon hee, kalau ayah Yoon hee akan melakukan sesuatu, dan
yang dibutuhkan hanya mereka harus pergi ke Kuil Chungbin, Yoon hee tak
mengerti, Yo kwang akan menjelaskan maksudnya setiba mereka di kuil tersebut.
Yoon hee sedih dan menyesal,
kalau Ayahnya pasti sangat membencinya karena ia tak menuruti perintahnya. Yo kwang menenangkan Yoon hee kalau ayahnya
sangat menyayanginya, mungkin karena ayahnya sekarang juga sedang bingung,
karena Poong yeon juga terkena dampaknya, mendengar nama kakaknya, Yoon hee
langsung cemas, Yo kwang langsung bisu merasa keceplosan.
Dirumah Poong yeon, ibunya
memanggil para dukun untuk melakukan ritual pengusiran roh, tapi ditengah
ritual tiba-tiba dari cermin si dukun melihat sosok menyeramkan dan langsung
pingsan, membuat ibunya yang tengah berdoa semakin ketakutan. Nun jauh dibalik
dinding, Yo kwang dan Yoon hee yang memakai kerudung hitam dan jimat ditubuhnya
menyelinap hendak pergi melihat Poong yeon.
Yo kwang ketakutan kalau ketahuan
Hyun seo dan meminta Yoon hee untuk pulang saja, tapi Yoon hee berkeras ingin
melihat Poong yeon sekali saja, akhirnya Yo kwang tidak bisa menolak, dan
keduanya berjalan mengendap-endap memasuki rumah dan menuju kamar Poong yeon.
Sampai didalam kamar, Yoon hee
sedih melihat keadaan Poong yeon yang terbaring ditempat tidur, Yoon hee
menggenggam tangan kakaknya itu sambil berurai airmata dan memanggil-manggil
kakaknya. Poong yeon tersadar dan saat menoleh ia langsung melihat sosok
menyeramkan dan langsung mendorong Yoon hee sampai kerudungnya terlepas dan
membuat Poong yeon semakin histeris ketakutan, ia terus-terusan mengusir Yoon
hee, membuat gadis itu tersentak.
Yo kwang mengajak Yoon hee yang
diam terpaku untuk pergi, tapi Ibu poong yeon terburu masuk dan kaget melihat
apa yang terjadi. Ibu Poong yeon langsung mendekati putranya, dan memarahi Yoon
hee, ia mengeluarkan semua uneg-unegnya selama ini, ia mengatakan tentang
kutukan Yoon hee yang membuat Poong yeon seperti ini, karena itu juga Ibu Poong
yeon tak bisa menyayangi Yoon hee seperti putrinya sendiri.
Mendengar kenyataan itu semakin
membuat Yoon hee terpuruk berurai airmatanyas, Ibu Poong yeon sampai memohon ke
Yoon hee untuk pergi jauh dari putranya. Saat itu Hyun seo datang bersama yang
lain, dan meminta Yo kwang membawa Yoon hee pulang kerumahnya.
Dijalan, Yoon hee berhenti, dan
bertanya bagaimana caranya ia pergi ke kuil chungbin, ia akan menuruti semua
perintah yang diberikan demi menyelamatkan kakaknya. Didalam rumah, pelayan
Hyun seo melaporkan kalau ada seorang dari istana datang menemuinya. Hyun seo
lalu meminta biarawan lainnya untuk pergi terlebih dahulu bersama Yoon hee.
Siapa lagi kalau bukan Hong Joo yang
datang, ia menerangkan maksud kedatangannya, yaitu tentang keberadaan putri
yang ia kira sudah dibunuh Hyun seo. Dengan hati-hati Hyun seo menjawab tidak
tahu maksud Hong joo, karena Hong joo juga tahu kalau ia membakar bayi itu 17
tahun yang lalu. Hong joo tersenyum menyeringai, dan ia merasa yakin kalau
dugaannya itu benar, ia lalu pamit pulang.
Dikoridor, ia melihat kekamar
Poong yeon dan akan masuk, tapi ditahan Hyun seo, Hong joo sengaja menjelaskan
tentang kutukan Yoon hee, yang menyebabkan penderitanya akan sakit selama 2
minggu sebelum mati, dan tentu Ibu poong yeo semakin takut mendengar
perbincangan mereka.
Sampai pintu luar, Ibu Poong yeon
mengejar Hong joo, sepertinya ia mau melakukan apapun demi menyelamatkan
putranya Hong joo.
Didesa, larut malam, Joon jalan
mengendap-endap diantara rumah penduduk hendak pergi ke suatu tempat, sampai
sebuah rumah ia mengetuk pintu sambil terus melihat keseliling. Seorang bapak
tua membuka pintu sedikit, ternyata Joon sedang mencari tiket kapal menuju China.
Awalnya si bapak tidak mau menjual, tapi Joon mengatakan kalau sebenarnya ia
hanya ingin pergi ke Cheondong dan karena itu ia butuh tiket ke China.
Bapak tua itu juga sepertinya
ketakutan karena sesekali melihat sekitar, ia lalu mengiyakan dengan meminta
Joon untuk datang 2 jam lagi dengan harga 200 nyang, Joon mengiyakan lalu
bergegas pergi sebelum ada orang lain yang melihatnya.
Dirumah, Ibu Joon sedang
berkemas-kemas, sedangkan Joon sudah siap, dan mengajak ibunya segera bergegas.
Tapi ibunya masih ragu, dan meminta Joon untuk melupakan idenya, karena kalau
mereka tertangkap maka mereka berdua dalam bahaya.
Tapi Joon tak perduli, ia
membantu membereskan barang bawaan Ibunya, dengan menekadkan bulat kalau
dirinya sudah menjual semuanya untuk bisa pergi dari tempat itu, lagipula ia
sudah muak dengan kehidupan seperti ini, ia ingin menjalani hidup baru ditempat
baru. Akhirnya Ibunya menyetujuinya, lalu keduanya bergegas pergi keluar dengan
hati-hati takut ketahuan.
Tapi sayangnya, orangnya Ny Soh
mengetahui mereka, ia lalu melaporkan ke Ok yang sedang bersenang-senang
dirumah Gisaeng. Disana Ok sedang mabuk-mabukan, dan menghambur-hamburkan uang
dengan membeli cincin batu akik eh giok :P.
Joon dan ibunya sampai di rumah/
(Kapal) penampungan sementara, keduanya ragu untuk masuk karena diluar dan
didalam dijaga algojo-algojo, tapi keduanya tetap masuk dan didalam penuh
dengan orang-orang dengan wajah dan tujuan yang hampir sama dengan Joon dan
ibunya. Setelah menempatkan ibunya disudut, Joon dengan berat hati meninggalkan
ibunya, karena ia akan pergi membeli tiketnya terlebih dahulu.
Joon sampai ditempat penjualan
karcis, ia bertemu dengan bapak tua tadi, dan memberikan uang 200 nyang, bapak
tua tadi segera menghitung dan menukar uang itu dengan dua tiket. Sebelum
pergi, bapak tua tadi memberi nasehat ke Joon, alasannya hanya menjual tiket
sekali saja karena ia tidak tahu apakah orang-orang yang diperahu itu akan
selamat sampai china atau tidak. Karena sebelum sampai kechina, kemungkinan
orang-orang yang kabur itu tertangkap, kalau tertangkap tentu mereka akan mati
dan jika mereka berhasil kabur mereka akan jadi buronan seumur hidup. Bapak tua
tadi mencoba meyakinkan apakah Joon masih ingin meneruskan, tapi Joon sudah
membulatkan tekad dan mengangguk.
Sebelum pergi Hyun Seo mengambil
buku groimoire terlebih dahulu, ia membuka halaman dan menyobeknya sebuah lalu
menyimpan sobekan itu kedalam peti, sedangkan bukunya ia bawa pergi. Ia
bergegas pergi, tapi istrinya menghalangi suaminya pergi dan berkata kalau
percuma saja, karena ia sudah memebritahu semuanya ke Hong joo, membuat Hyun
seo terhenyak.
Dihutan Hong joo bersama
rombongan ninja wanitanya bergegas menuju kerumah Yoon hee, sedangkan Yoon hee
dirumah masih berdiam diri, sementara Yo kwang sibuk mengemaskan baju-baju Yoon
hee dan mengikatkannya ke tubuh Yoon hee dan mengajak Yoon hee bergegas pergi.
Tapi saat keduanya akan melangkah terdengar keributan diluar, Yo kwang meminta
Yoon hee tetap diam didalam, sementara dirinya bergegas mengeluarkan Pedang
besarnya lalu segera keluar.
Diluar, pasukan ninja Hong joo
menyerbu para biarawan lain yang berjaga, akhirnya peperangan sengit diantara
mereka tak terhindarkan. Setelah pertempuran diantara mereka berjalan beberapa
waktu, satu persatu biarawan taoist itu berjatuhan dengan luka tusuk ditubuh
mereka, membuat konsentrasi Yo kwang pudar dan akhirnya ia juga terantai dan
terkapar terkena luka pedang.
Hong joo mendekat, dan mengatakan
kalau kutukan yang ada pada Yoon hee lah yang membuatnya sekarang seperti ini
dan bisa membuatnya mati juga. Lalu Hoong joo memerintahkan anak buahnya
menghabisi Yo kwang, tiba-tiba Yoon hee keluar, membuat semua pandangan tertuju
padanya, Yoon hee bertanya apa maksud perkataan Hong joo.
Dengan senyum sinis, Hong joo
mendekat dan memeluk Yoon hee sembari berbisik tentang kutukan yang ada didalam
diri Yoon hee yaitu, siapapun yang dicintai Yoon hee akan mati dan orang yang
mencintai Yoon hee juga akan mati. Jadi Hong joo mengatakan kalau tidak ada
yang menginginkan kelahiran Yoon hee dan jika Yoon hee ingin menyelamatkan
semua orang maka Yoon hee harus memilih mati.
Setelah itu, Hong joo memerintah
para ninjanya untuk menghabisi Yoon hee, dari belakang Hyun seo muncul dan
langsung merangsek masuk berdiri didepan Yoon hee yang masih diam terpaku. Hyun
seo mengeluarkan pedangnya, Hong joo memintanya untuk tidak ikut campur sama
seperti lima tahun yang lalu (*aku jadi penasaran apa yang terjadi 5 tahun lalu
itu) dan para ninja siap mengepung keduanya, saat itu Yo kwang bangkit dan
meminta Hyun seo pergi bersama Yoon hee.
Saat Yo kwang kepayahan melawan
para ninja, Hyun seo dan Yoon hee segera melarikan diri, sementara beberapa
ninja lain mengejar keduanya. Mereka kejar-kejaran menembus hutan dimalam yang
semakin larut. Sampai didekat tebing bebatuan, Hyun seo berhasil bersembunyi
dengan Yoon hee, sementara itu Yo kwang yang sudah terluka kalah dan jatuh
terkapar ketanah.
Ditempat persembunyian, Hyun seo
memberikan bungkusan buku groimoire ke Yoon hee dan minta Yoon hee menuruti
perintahnya kali ini, ia akan mengelabuhi orang-orang Hong joo dan meminta Yoon
hee segera melarikan diri. Membuat Yoon hee tidak mau melakukannya, ia ingin
memilih mati daripada orang-orang lain mati karena dirinya.
Hyun seo berusaha meyakinkan, kalau
Yoon hee tidak boleh mati, Yoon hee harus pergi ke kuil chungbin dan
menghancurkan kutukannya karena itulah satu-satunya cara untuk bisa bertahan
hidup. Yoon hee hanya bisa menangis tidak tahu harus bagaimana, Hyun seo
meminta maaf dan juga mengucapkan ulang tahun walau terlambat, membuat Yoon hee
semakin berat melepas ayah angkatnya itu. (*hiks TT)
Hyun seo bergegas pergi untuk
mengecoh para ninjanya Hong joo yang langsung mengejar kemana perginya Hyun
seo. Mereka segera memburu Hyun seo dengan panah dan juga suriken (:P anggap
saja suriken *Lol), Hyun seo yang berusaha mengindari akhirnya terjatuh, saat
kakinya terkena suriken mereka, dan segera mereka mengepung Hyun seo.
Sementara itu, Yoon hee membuka
bungkusan yang berisi buku itu dan terngiang permintaan ayah angkatnya, membuat
Yoon hee membulatkan tekad, ia segera memasukan buku itu kedalam bungkusan, dan
bergegas pergi ke kuil chungbin yang diminta ayah angkatnya.
Tapi pergerakannya itu terlihat
Ninja lain yang masih ada disana, sementara Hong joo tertipu dan mengajar
sampai ketempat Hyun seo berada, ia bertanya dimana Yoon hee berada. Hyun seo
mencabut suriken yang tertancap dikakinya dan berusaha berdiri berhadapan
dengan Hong joo.
Hyun seo berkata kalau Yoon hee
harus tetap hidup karena itu keinginan surga, Hong joo kesal dan bertanya apa
sebenarnya keinginan surga itu. Apakah mencoba untuk menghindari takdir yang
tidak adil, menjadi target orang kaya, membungkuk walau mereka terus
menginjak-injak apakah itu yang dinamakan kehendak surga (sepertinya ini
nasibnya Hong joo waktu kecil, yang membuatnya menjadi seperti ini).
Hyun seo menjawab, kalau mereka
yang mempunyai kepercayaan terhadap surga mereka punya kewajiban untuk meyakini
kehendak surga. Hong joo menolaknya, ia tidak ingin hidup seperti itu, ia ingin
menjadi orang kecil yang bisa menginjak-injak orang besar.
Hyun seo meminta maaf tentang
kejadian waktu itu, dia juga membujuk agar Hong joo berhenti dan sama-sama menebus
dosa-dosa masing-masing dan kembali ke istana. Hyun seo berbalik dan mulai
berjalan, tapi Hong joo langsung meminta pedang salah satu anak buahnya dan
menghunuskan pedangnya ke Hyun seo yang langsung menembus kedepan.
Hong joo minta maaf kalau ia harus
membalas semua yang diajarkan Hyun seo dengan ini (*oh jadi Hong joo ini mantan
muridnya). Hyun seo jatuh terkapar ditanah penuh darah, Hong joo langsung
memerintahkan mereka segera menangkap Yoon hee dan membunuhnya.
Joon jalan ditepian hutan, dan
segera bersembunyi saat melihat kawanan para ninja wanita, setelah ninja itu
lewat, Joon segera berjalan lagi, tapi langkahnya terhenti saat dikejauhan ia
melihat Yoon hee dikejar ninja-ninja tadi. Ia menjadi bimbang, antara kembali
ke ibunya atau menolong Yoon hee, tapi ia memilih meneruskan jalannya.
Sementara Yoon hee harus jatuh
bangun menghindari anak panah yang mengarah padanya, sampai ia tersudut ditepi
jurang, dan kebingungan apa yang harus ia lakukan, sedangkan para ninja sudah
semakin dekat. Dan seorang ninja mengarahkan panah kepadanya, ternyata Joon
tidak pergi ia mengikuti Yoon hee dari jauh, dan saat anak panah itu terlepas,
Joon langsung menghalangi dengan badannya, sehingga anak panah itu tertancap
ketubuhnya dan membuatnya langsung terjatuh ketanah, membuat Yoon hee semakin
syok, dan saat itu ninja lain melepas anak panahnya dan mengenai Yoon hee yang
langsung jatuh ke dasar jurang.
Seketika air sungai didasar
jurang itu membeku, Yoon hee yang meronta terhalang bekuan es, membuatnya
lama-kelamaan lemas kehabisan tenaga dan juga udara, dalam kondisi itu ia
terngiang kata-kata Hong joo dan juga kata-kata kakaknya, yaitu apa arti ia
dilahirkan didunia ini? Apa ia harus mati saja demi menyelamatkan yang lainnya?
Next : Mirror of The WitchEpisode 5
0 komentar