[Sinopsis] Mirror of The Witch Episode 2

13.55

Mirror of The witch Episode 2


~ 17 tahun kemudian ~

Ditanah lapang, terlihat dua anak Heo Yeon sedang berpacu kuda, dengan penonton riuh dipinggir jalan lintasan. Terlihat mereka sedang memasang taruhan, dilihat dari hasil sementara Heo Joon terlihat lebih unggul dari saudaranya yaitu Heo Ok, karena itu mereka semua memasang taruhan untuk Heo Joon, daripada untuk Heo Ok.

Tiba-tiba, seorang yang menutupi wajahnya dengan kipas, menaruhkan semua uang miliknya untuk Heo Ok, membuat semua orang menertawainya. Saat itu kedua Heo bersaudara hampir sampai garis finish, semua pandangan orang tertuju pada mereka. Saat itu Joon memacu kudanya lebih kencang dan berhasil mendahului Ok, tapi Ok curang ia memberi tanda keorang-orang suruhan yang telah bersembunyi, dan saat Joon lewat, mereka menyiram pasir kearahnya dan alhasil membuat Joon terjatuh, membuat semua penonton menjerit, Ok langsung berhasil melewati Joon dan mengambil bendera sebagai tanda pemenang.


Ok sambil membawa bendera, mendekati Joon yang berusaha bangun dan membersihkan badannya, keduanya berbasa-basi siapa yang sebenarnya pantas menang, Joon tertawa saja dan merendah diri kalau Ok lebih hebat daripadanya, padahal Joon tahu kecurangan Ok. Merasa menang Ok mengajak Joon bersenang-senang ke rumah gisaeng, tapi Joon dengan santun menolak.

Didesa, ternyata yang memasang taruhan untuk Ok tadi Dong Rae teman Joon yang tertawa bahagia memenangkan taruhan. Sementara Joon menepuk-nepuk pergelangan kakinya yang sakit, sembari bertanya berapa jumlah uang yang mereka dapat, Dong Rae menyerahkan uang hasil taruhan ke Joon sembari mengeluh tentang Joon yang berusaha mengumpulkan uang sebanyak 500 nyang.

Dong Rae meminta Joon untuk menggunakan uangnya, tapi Joon menolak karena ia harus segera mendapat uang 500 nyang yang sepertinya sangat penting. Dong Rae tak memaksanya lagi, ia lalu bergegas mengambil baju bangsawan yang ia gunakan untuk menyamar tadi dan lekas pergi, tapi Joon merasa ada yang ganjil dan menahan Dong Rae.


Dong Rae merasa was-was, Joon mendesaknya sampai ketembok dan meminta Dong Rae membuka bajunya, dan mau tak mau akhirnya Dong Rae membuka dan ternyata ia menyelipkan beberapa uang dibalik baju, membuat keduanya tertawa. Joon langsung mengambil kembali uangnya, dan tak memberikan sedikitpun ke Dong Rae.


Sementara itu dirumah Gisang, Ok dan bangsawan lain sedang bersenang-senang menikmati minuman dan hiburan. Ok bertanya, apa mereka memasang taruhan untuknya, membuat suasana menjadi mencekam, semuanya mencoba menutupi dengan tawa, tapi tetap tak berhasil, dan akhhirnya mereka mengaku tak memasang taruhan untuk Ok, hal itu membuat Ok marah, dan bertanya siapa yang menenangkan taruhan, kemarahannya bertambah saat tahu kalau Dong Rae teman Joon yang memenangkannya.


Sementara Joon dan Dong Rae sedang menyamar berdandan perempuan (*Lol eke kalah cantik) dan mengendap-endap masuk kedalam istana sembari membawa suatu kotak. Mereka ternyata menyelinap ke bagian dukun istana, dan para gadis dukun istana itu sepertinya sedang mencari suatu solusi terhadap masalahnya dan bertanya ke Joon yang pura-pura menjadi seorang tabib (*mungkin?) Seorang gadis dukun mengutarakan masalahnya, dan Joon pura-pura menemukan jawaban dari masalahnya itu.

Ternyata mereka curhat tentang percintaan, dan Joon sok meyakinkan, kalau masalah utamanya bukan karena masalah wajah sigadis itu tapi bagian tubuh lain, yaitu dadanya yang kurang menarik *wkk, dan Joon dengan pede menawarkan obat ramuannya, dan menjamin itu bisa membantu.


Seorang dukun yang gendut datang, dan berkata kalau Joon dan Dong Rae penipu, membuat seluruh gadis memandang mereka tak percaya. Dong rae sudah panic, sementara Joon dengan tenang mendekati dukun gendut tadi, dan mencoba merayunya, dan akhirnya penuh keyakinan, Joon berhasil meyakinkan mereka semua untuk membeli ramuan buatannya.

Dan akhirnya mereka melenggang dengan bahagia, karena berhasil menjual habis dagangan mereka, disisi lain istana, Dong Rae sedang buang air kecil, sementara Joon berbicara sambil melihat sekeliling, dan tanpa sengaja menemukan potongan kaca perisai (*yang dulu digunakan para anak buah Hyun Seo untuk memancarkan sinar bulan).


Saat asyik memandangi potongan kaca, terdengar teriakan dukun gendut yang meneriaki mereka penipu, membuat keduanya langsung berpisah untuk melarikan diri dari kejaran dukun gendut yang membawa rombongan pengawal istana.

Joon berhasil menghindar, tapi saat mengendap-endap ia malah bertemu dengan Hong Joo dan anak buahnya, Joon meminta maaf sembari menghindar, tapi tak semudah itu, anak buah Hong Joo berusaha menangkapnya, tapi Joon berhasil menghindar dan kabur, saat akan dikerjar Hong Joo menahan anak buahnya, dan membiarkan Joon pergi.


Sementara di kediaman Ibu suri, Ratu Shim dan putra mahkota Soonhwe sedang memberi salam, dan berbincang mengenai peraayaan ulang tahunnya yang ke-17, Ibu suri bertanya hadiah apa yang diinginkan PM Soonhwe, tapi kelihatannya PM tidak begitu semangat, membuat Ibu suri dan Ratu Shim heran, Ibu suri bertanya ke Kasim Park apa yang terjadi, dan kasim menjawan mungkin PM menginginkan pendamping, tapi langsung disangkal PM, yang lalu menceritakan tentang mimpinya akhir-akhir ini, ia bermimpi selalu didatangi seorang gadis yang sedang menangis, dan wajah gadis itu mirip dengannya.

Mendengar itu, membuat Ibu Suri dan Ratu Shim cemas, ekspresi keduanya membuat PM bingung, Ratu Shim langsung menyuruh PM pergi belajar. Dikediamannya, Ratu Shim yang ketakutan teringat kutukan Hae Ran, langsung memanggil Hong Joo, ia menceritakan tentang mimpi PM, dengan tenang Hong Joo meminta Ratu untuk tidak cemas, karena yang dicemaskan Ratu itu tidak terjadi, dengan alasan, kalau Hong Joo dan putri terikat sihir, jika Putri hidup ia akan mati, tapi kenyataanya Hong Joo baik-baik saja, jadi semua kecemasan Ratu tak beralasan.


Dipasar, Ok bersama teman-temanya jalan-jalan dengan para gisaeng, saat melihat-lihat, tiba-tiba prajurit kerajaan datang membawa gerobak yang membawa mayat dari Hutan Hitam, dan langsung menjadi pusat perhatian mereka semua. Seorang gisaeng, bercerita kalau akhir-akhir ini siapapun yang pergi ke hutan hitam, akan berakhir mengenaskan, rumornya ada hantu yang tinggal disana, dan layangan yang selalu terlihat itu rumornya terbuat dari baju bekas mayat-mayat tersebut.

Dan nun jauh diujung pasar, terlihat Joon sedang bercanda dengan Dong Rae, melihat mereka Ok langsung punya ide, dan langsung mendekati Joon dan bertaruh dengan Joon, Ok tahu kalau Joon sedang mengumpulkan uang, karena itu ia bertaruh akan memberinya 500 nyang asal, Joon berhasil membawakan Layangan misterius itu untuknya, awalnya Joon tak menganggap, tapi karena desakan dan juga uang yang dijanjikan, akhirnya membuat Joon menyetujui taruhan itu.


Tanpa berfikir lagi, Joon langsung pergi kehutan, Dong Rae mengikutinya sembari menasehati tentang Hutan Hitam, tapi Joon tak perduli, awalnya Dong Rae enggan mengikuti, tapi karena rasa setiakawannya, akhirnya ia mengikuti walau terus menempel ke Joon karena ketakutan.

Keduanya berjalan membelah lebatnya hutan, Dong Rae ketakutan mendengar suara-suara, sementara Joon seakan tak perduli dan tetap jalan terus. Dong Rae bercerita tentang kisah hantu terkutuk yang tinggal di hutan itu, dan katanya hantu itu muncul dengan wajah yang cantik, untuk mengelabuhi mangsanya agar si hantu bisa memakan jantung. Awalnya Joon ngeri juga, tapi akhirnya ia menanggapinya dengan candaan, membuat Dong Rae kesal.


Semakin kedalam, banyak sekali tengkorak, dan juga jebakan, hampir saja Dong Rae terjerembab ke lubang penuh ular berbisa, lolos dari lubang, ia malah terjerat tali jebakan, dan membuatnya tergantung dipohon, karena saking ketakutan membuat Dong Rae ngompol (wkk), membuat Joon menahan tawa melihat temannya itu.

Setelah menolong Dong Rae, keduanya melanjutkan perjalanan dengan rasa canggung, Dong Rae merasa malu, dan memohon ke Joon agar ia merahasiakannya ke orang-orang, Joon mengangguk saja sambil menahan senyum.


Sampai ditengah hutan, terdengar suara harimau, membuat Dong Rae langsung menubruk Joon ketakutan. Joon langsung mengeluarkan pisau yang ia bawa, dan meminta saat hitungan ketiga, Dong Rae pergi lari tanpa menoleh kebelakang, tapi saat hitungan kedua Dong Rae langsung lari terbirit-birit sendirian meninggalkan Joon, dan dari arah depan muncul seekor harimau putih (*Lol aku merasa nonton FTVnya Indosiar, tapi menurutku lebih mendingan daripada Jackpot yang kelihatan banget animasinya).

Joon langsung lari menghindar, tapi si harimau terus mengejarnya, sampai Joon tersudut dan jatuh ketanah, Si Harimau pelan-pelan mendekatinya tapi hanya melewati tubuh Joon yang sudah kaku tak bisa bergerak karena takut. Membuat Joon agak lega, tapi tiba-tiba harimau berbalik dan menerjang tubuh Joon yang meronta berusaha melepaskan diri, saat itu pecahan kaca tadi keluar dan memantulkan cahaya, membuat si Harimau terdiam sesaat lalu pergi meninggalkan Joon yang syok.


Joon lalu segera mengambil kaca dan meneruskan perjalannya, melewati gua berbatu, lanjut sampai kepadang ilalang yang tinggi, dan akhirnya sampai ke tengah-tengah padang, yang terdapat sebuah rumah yang dikelilingi kertas mantra, membuat Joon termangu.


Joon celingukan bingung, sembari memanggil pemilik rumah, tapi tak terlihat ada orang disana, akhirnya, Joon memberanikan diri masuk melewati pagar mantra yang menyala saat ia memasuki ke area pagar halaman rumah itu. Joon segera berkeliling rumah yang seperti sepi, dan dibelakang ia melihat layangan yang diinginkan sedang berkibar-kibar diatas pohon tanpa ada yang memainkannya.


Joon langsung naik kepohon, dan mengeluarkan pisau untuk memotong tali layangan, tapi tiba-tiba seekora merpati terbang kearahnya dan membuatnya kaget, sehingga layangan itupun terlepas tertiup angin, sementara dirinya jatuh terjerembab. Saat akan mengejar layangan, ia mendengar sesuatu, membuatnya penasaran dan melihat kearah rumah, tapi saat akan berbalik seseorang memukulnya dengan tutup periuk besi, dan langsung membuat Joon pingsan.

Terbangun, Joon tubuhnya terikat dipohon dengan tali, dan nun jauh dibawah seorang gadis berdiri menatapnya sembari takut-takut menyembunyikan wajahnya dibalik tutup periuk.


“siapa kau?” tanya Joon antara bingung, penasaran dan ketakutan, gadis itu masih menutupi wajahnya, sembari menjawab seharusnya dia yang bertanya. Sebelum menjawab Joon ingin melihat wajah gadis itu, akhirnya gadis itu memberanikan diri menurunkan tutup periuk, saat melihat wajahnya, membuat Joon terkesima sesaat.

Gadis itu bertanya kenapa Joon lancang masuk kerumahnya, masih merasa terkesima, Joon gugup tak percaya dengan rumah sigadis, sembari melihat sekeliling, Joon teringat perkataan Dong Rae ditambah suasana yang mendukung, Joon dari wajah terkesima menjadi ketakutan, dan mengira kalau si gadis itu Hantu yang menyamar dan ingin memakan dirinya (*Lol).

Joon langsung komat-kamit baca doa pengusir hantu *wkk, membuat si gadis menyeringai kesal, ia lalu mendekati Joon sambil meletakan tutup periuk keras-keras, lalu mengambil lobak dan menyumpal mulut Joon yang kaget dan semakin takut, sigadis itu langsung memeriksa Joon, dan ia mengira-ngira sendiri kalau Joon ini tidak berbahaya bagi dirinya.

Sementara Joon sudah menjerit-jerit ketakutan, dan meronta mencoba melepaskan diri, gadis itu akan melepaskan Joon, asal permintaannya terpenuhi, dan permintaannya adalah ia ingin makan dengan wajah menakutkan, membuat Joon semakin takut *Lol, bukannya tadi dihutan ia pemberani.


Dan, trala ternyata gadis itu Cuma ingin dipetikan buah Kesemek, yang pohonnya tidak tinggi, membuat Joon kesal, ia meminta gadis itu untuk memetik sendiri, tapi gadis tadi beralasan kalau ia tidak bisa pergi melewati garis, Joon heran dan penasaran alasannya kenapa? Tapi mimik gadis itu tiba-tiba murung, dan membuat Joon tak banyak tanya lagi dan segera memetikan buah untuknya.


Sementara Hyun Seo dan istrinya pergi kehutan dan memeriksa jebakan yang dibuatnya rusak. Dan akhirnya, si gadis tadi bisa menikmati buahnya dengan lahap, Joon menatap aneh gadis itu, merasa dilihati sigadis menoleh, dan Joon langsung pura-pura tak melihat, gadis tadi menawarkan satu buah, tapi Joon menolaknya dengan sopan.


Joon masih penasaran gadis yang dilihatnya itu manusia apa hantu *LoL, gadis itu dengan tenang menjawab kalau dia bukan hantu. Joon bertanya lagi, lalu kenapa ia tinggal disini, gadis itu menjawab kalau ini rumahnya. Maksud Joon alasan Gadis itu tinggal, lalu dimana keluarga lainnya, hampir saja ia keceplosan, gadis itu segera mengalihkan pembicaraan, dan bertanya kenapa Joon ada disini, dan Joon baru teringat dengan layangannya.


Membuat gadis itu heran dan mengikuti Joon kepohon dimana layangan tadi berada, gadis itu langsung kaget tak melihat layangannya, akhirnya pertengkaran dimulai karena masing-masing mengklaim layangan, tetapi Joon kalah karena terdesak, dan akhirnya ia mau bertanggung jawab dengan membuatkan layangan baru. Akhirnya masing-masing membuat layangan, Joon asal membuat dan langsung memberikan ke gadis yang tentu ditolak, karena layangan yang dibuat Joon bengkok sana bengkok sini.

Joon kesal merasa layangan buatannya bagus, gadis itu tetap menolak, akhirnya Joon akan membuatnya lagi tapi ditahan si gadis, akhirnya membuat keduanya berebut layangan (*wkk kenapa adegan ini terasa seperti dua bocah yang rebutan mainan :P). Dan karena tenaga Joon yang lebih kuat, membuat gadis tadi ikut tertarik dan langsung jatuh kepelukan Joon :D


Membuat keduanya langsung terhenyak sesaat, tapi gadis tadi malah merasa penasaran saat mendengar detak jantung Joon *Lol, membuat Joon tiba-tiba gugup dan berusaha melepaskan si gadis, tapi ditahan gadis itu karena masih ingin mendengar detak jantung Joon, hal itu semakin membuat Joon gugup tak karuan, dan langsung mendorong gadis itu sembari mengomel.

Joon kelabakan sendiri, dan mengatai gadis itu gila, dan tak seharusnya seorang wanita melakukan itu, dengan polos gadis itu menjawab “apakah benar”, “ya tentu benar” jawab Joon, “kenapa?” tanyanya polos, membuat Joon tak bisa menjawab (*wkk) dan langsung membuat wajahnya merah, gadis tadi heran dan mengira Joon sakit, tetapi saat diperiksa keningnya, Joon semakin gugup wkk.

Joon mendorong gadis itu menjauh darinya, dan membuat gadis itu menatap Joon dengan pikirannya sendiri yang tentu berbeda pikiran dengan Joon. Tiba-tiba gadis itu mengedip padanya, dan membuat Joon melongo dan keheranan *hahaha.


Gadis itu masih mencoba mengedip beberapa kali, membuat Joon heran sedang apa gadis itu, dan karena tak sama dengan yang dipikirkan, gadis itu pergi mencari buku tentang seorang pria yang mimisan kalau dikedipi mata oleh para gadis, hal itu membuat Joon menyeringai, tapi gadis itu tak berhenti mencoba, dan membuat Joon ketakutan, tiba-tiba seseorang memanggilnya, ternyata nama gadis itu Yoon Hee.

Mendengar namanya dipanggil, Yoon hee panik, dan segera menarik Joon agar segera pergi dari sana, Joon bingung tapi ia menurut segera pergi dari sana. Dan ternyata yang mencarinya, Hyun Seo yang panik tak kunjung mendengar jawaban, saat melihat Yoon Hee ia segera mendekat dan memeriksa keliling, ia nampak kesal dan cemas kenapa Yoon Hee tak segera menjawabnya.

Yoon Hee mencari alasan, kalau ia tadi melihat seekor tupai yang besar, saat Hyun Seo akan memeriksa, Yoon hee menahan dan mengatakan tupai itu sudah pergi. Tapi jawaban Yoon Hee membuat Hyun Seo marah, dan mencoba mengingatkan pesannya, dengan sedih Yoon hee menjawab kalau apapun yang terjadi, ia tidak akan pergi dari tempat itu.


Sepeninggal Hyun Seo, istrinya mendekat sembari meletakan bungkusan yang berisi baju dan memakaikannya ke Yoon Hee, istri Hyun Seo itu tak menatap Yoon Hee sampai Yoon Hee memanggilnya ibu, keduanya saling menatap sesaat lalu istri Hyun Seo itu pergi meninggalkan Yoon Hee sendirian. (Huhuhu aku jadi sedih T.T)

Dibalik dinding, ternyata Joon belum pergi, ia mendengarkan semua yang terjadi, dan ikut sedih, ia mengerti sekarang kenapa Yoon Hee tinggal disana, joon berfikir ada alasan khusus Yoon hee terkurung dan harus tinggal disana.


Sembari memeriksa, mantra pelindung, Hyun Seo teringat perbicaraannya dengan para anak buah, yang sudah menemukan dimana kuil Chungbin berada, kuil dimana kutukan Grimoire berada, kutukan yang mampu menghilangkan kutukan Yoon Hee. Hyun seo memerintahkan anak buahnya untuk hati-hati, agar Hong Joo tidak tahu kalau ternyata putri masih hidup, ia takut kalau Hong Joo tahu, ia akan menggunakan tubuh Yoon hee sebagai tumbal untuk menambah kekuatannya.

~flashback~

Saat Hyun Seo menyelamatkan putri, dan memberitahu ke Raja, sang Raja menatap bayi perempuannya, ia hanya bisa minta maaf karena tak bisa melakukan apa-apa sebagai ayah dan juga Raja Joseon. Raja lalu meminta pada Hyun Seo untuk menyelamatkan sang putri sekaligus menyelamatkan negeri Joseon dari kutukan dan sihir hitam Hong Joo.

~end flashback~

Dirumah, Yoon Hee sedang menatap layangan buatan Joon tadi dan tersenyum kecil saat mengingat kejadian tadi. Tiba-tiba seorang datang berbisik padanya, membuat Yoon Hee berdiri dan tersenyum ternyata kakaknya yang datang, sambil membawakan ia buket bunga *oh sosweet :P


Kakak Yoon Hee, lalu bertanya tentang layangan, membuat Yoon Hee gagap dan menjawab kalau layangannya terbang terkena angin, sembari menyembunyikan layangan buatan Joon. Sepertinya kakaknya tak mempermasalahkan hal itu, Yoon Hee takut kenapa kakaknya datang, bagaimana kalau ayahnya tahu, kakak Yoon Hee memberi sebuah lampion dan mengatakan kalau besuk ada festival lampion, jadi Yoon Hee bisa menulis harapan dan menerbangkan lampionya.

Tapi, Yoon Hee enggan, karena percuma saja toh ia tak bisa menerbangkannya, tapi kakaknya tetap menyemantinya karena dia yang akan menerbangkannya nanti. Yoon Hee langsung menulis harapannya dikertas, sembari bertanya kenapa kakaknya datang dan memberi hadiah, kakaknya menjawab kalau besuk ulangtahun Yoon hee, membuat Yoon Hee tersentak dan senang, dan mengatakan kalau kakaknya itu memang terbaik.


Membuat kakaknya itu sedih, dan mengingat pembicaraannya dengan ayahnya, yang sebenarnya ia tidak diijinkan mengunjungi Yoon Hee lagi, tapi dia menjawab kalau Yoon Hee akan kesepian kalau dia tidak datang dan mengobrol dengannya. Hyun Seo memarahi putranya, karena hal itu tak akan membantu apapun, dan Hyun Seo menduga kalau putranya itu ada rasa dengan Yoon Hee, Hyun Seo langsung memperingatkan anaknya untuk tidak boleh memiliki perasaaan apapun, pokoknya tidak boleh.


Lamunan kakak Yoon Hee buyar, saat Yoon Hee selesai menulis harapannya, saat kakaknya akan membaca, Yoon hee menahannya dan ingin harapannya itu rahasia. Kakaknya itu menyetujui lalu menyimpan kertas harapan, Yoon Hee penasaran dengan festival lampion, tapi ia tahu diri kalau dirinya tidak bisa pergi, dan berusaha keras menutupinya, membuat kakaknya itu sedih.


Yoon Hee, langsung mengusir kakaknya takut ayahnya akan datang dan memarahinya. Sementara didalam perjalanan pulang, Joon melihat layangan itu diatas tebing berbatu, awalnya ia tak menghiraukan, tapi saat mengingat ucapan dan ekpresi Yoon hee, akhirnya ia memberanikan diri memanjat tebing batu, dan saat dirinya berhasil menggapai layang, tiba-tiba ia terpeleset dan terjatuh. 


You Might Also Like

0 komentar