Bae Suzy

[Upcoming Drama] While You Were Sleeping

11.20

While You Were Sleeping


Judul : While You Were Sleeping (Dangshini Jamdeun Saie)
PD : Oh Choong Hwan
SW : Park Hye Run
Network : SBS
Episodes : (TBA)
Release Date : ... 2017 (TBA)

Dramanya siapa? yup dramanya dede Suzy, ya aku tahu semua orang (kebanyakan) tidak suka aktingnya si dede, kalau aku sih yang namanya ngefans mau aktingnya dia gimana tetep aku tonton? dia mau nerima main drama ajah udah seneng kok *LoL. Nah mungkin yang tidak suka "akting" nya dede Suzy kemungkinan besar tetap nonton, karena lawan mainnya Lee Jong Suk.

Cieee, seneng ajah akunya *wkk, inget dulu mereka berdua digosipin pacaran, padahal mereka (waktu itu) belum pernah ada proyek bareng, mungkin saling kenal aja enggak. Tapi tahu-tahu bulat ada gosip mereka pacaran *LoL, mungkin ada gosip beredar si dede lagi deket dengan cowok bermarga Lee terus tiba-tiba muncul nama Lee Jong Suk eh enggak tahunya Lee yang lain :P.

Tapi semenjak gosip itu, mereka dapat proyek bareng yaitu Iklan "Ayam" enggak tahu ayam apa lupa wkk, dan sekarang mereka dapat proyek drama bareng, eaaa. Nah dramanya dede ini lagi-lagi Pra-Produce *huft, aku sekarang malah malas duluan sama drama pra-produce apalagi yang sudah jadi perbincangan banyak orang dan banyak banget yang nungguin, ntar ujung-ujungnya kalau dramanya diluar bayangan mereka, salah satu atau salah dua pemainnya dijadikan embek hitam hahaha

Tahun kemaren, euforia nungguin dramanya dede Suzy yang Uncontrollably Fond yang ceritanya menyedihkan itu, eh tahun ini dibikin penasaran lagi sama dramanya dede Heol, dan ini dramanya juga belum jelas blas, katanya sih semester pertama tahun ini, tapi pada kenyataanya sepertinya semester 2 tahun ini, sekitar bulan September itupun belum pasti, yaelah lumutan lagi dan ujung-ujungnya males duluan.

Ini drama Genrenya Fantasy, demen amat Bang Jong Suk ama Genre kek gini, pas ditawarin nih drama ia gak pake lama langsung setuju. Ceritanya tentang seorang wanita yang bisa melihat masa depan lewat mimpinya, nah sementara Lee Jong Suk jadi pengacara baru yang jadi tetangga si wanita itu, dan pada akhirnya ia jadi berusaha menghentikan mimpi si wanita itu jadi kenyataan.




Selain mereka berdua, masih ada pemain pendukung antara lain Lee Sang Yeob, Jung Hae In dan Kim Min Jae, terus ada Park Jin Joo juga, dan cast lainnya belum terkonfirmasi. Nah untuk karakter mereka masing-masing kurang lebih, seperti ini :

Suzy As Nam Hong Joo
29 tahun, pengangguran, anak rumahan yang setiap hari kerjaannya tinggal diapartemennya.

Lee Jong Suk As Jeong Jae Chan
Pengacara Muda, 29 tahun juga, yang nantinya akan pindah tempat tinggal dekat apartemennya Hong Joo dan jadi tetangganya.

Jung Hae In As Han Woo Tak
29 tahun, dia seorang Polisi dan suka sama si Hong Joo

Lee Sang Yeob As Lee Yu Beom
Pengacara juga, yang nantinya jadi rivalnya Jae Chan

Kim Min Jae As Jeong ... ...
ada yg bilang yg jadi adiknya itu Shin Jae Ha (Page Turner) hahaha 
19 tahun, pelajar sepertinya, jadi adiknya Jae Chan.
- ect
Cart 

BTS Fan's







Still Cut
~ Waiting

Poster
~ Waiting

Credit : AsianWiki, Twitter #Whileyouweresleeping

Drama Korea

[Sinopsis] Mirror of The Witch Episode 4

15.11

Mirror of the Witch Episode 4


~Flashback~
Saat Yoon hee tersesat di istana, ia ditolong Joon bersembunyi dibalik chima dari kejaran Hong Joo. Joon bertanya kenapa Yoon hee ada disana, tapi Yoon hee melihat Joon kakaknya dan setelah itu ia pingsan, saat itu Joon melihat Poong Yeon mendekatinya.

Hujan masih turun, Poong yeon menggendong Yoon hee yang belum sadar, sementara Joon sibuk membetulkan baju luaran Poong yeon yang menyelimuti Yoon hee sembari mengomel kenapa mereka ada disini, dan terlihat Yoon hee sedang sakit, Joon menawarkan untuk membawa ke tabib.


Tapi Poong yeon menatap aneh Joon, yang langsung menjelaskan kalau ia memakai baju kerja, bukan seperti yang dibayangkan Poong yeon. Belum selesai bercerita, Poong yeon dengan dingin bertanya apa Joon mengenal adiknya, Joon terhenyak lalu menjawab tidak, setelah itu Poong yeon berterima kasih lalu bergegas pergi.


Sampai dirumah, Joon jalan sembari masih mencemaskan keadaan Yoon hee, tiba-tiba ia melihat ibunya dikejauhan ditangkap orangnya Nyonya Soh (Ibunya Ok) dan memasukannya kedalam karung kain, membuat Joon panik langsung mengejar kemana ibunya dibawa, tanpa ia sadari dari belakang seorang lain memukul Joon sampai jatuh pingsan, Lalu mereka menyeret Joon pergi.

Dirumah Yoon hee, (seperti di ending Episode 3) Asap sihir hitam masuk dan merasuki tubuh Yoon hee, membuat Yoon hee kejang-kejang dan akhirnya membuat rambutnya berubah putih dan jatuh pingsan, begitu juga yang terjadi pada Pangeran Mahkota.
~Endflash~


Hyun seo berlari kedalam rumah Yoon hee sembari memanggilnya, ia cemas melihat Yoon hee terbaring tak sadarkan diri, ia langsung membopong dan membangunkan Yoon hee yang perlahan sadar, Yoon hee masih syok dan bingung kenapa ia menjadi seperti ini, Hyun seo yang awalnya kesal kenapa Yoon hee tidak mendengarkan perkataannya menjadi iba dan hanya bisa menenangkan sambil memeluk Yoon hee.


Di istana, Ratu Shim merawat putranya, Ibu suri sedang memarahi Hong joo kenapa ini bisa terjadi, Hong joo hanya bisa diam. Ratu shim murka, ia mendekati Hong joo sambil menarik bajunya, ia menangis histeris kenapa putranya seperti itu, ia meminta Hong joo untuk menyelamatkannya.

Joon tersadar disuatu tempat, dan melihat sebuah karung yang ia pikir ibunya tergeletak diatas tanah. Saat akan mendekat, orang-orang Ny Soh menahanya, sedang orang lain langsung memukuli karung tersebut sampai berdarah-darah atas perintah Ny Soh, membuat Joon histeris dan meronta sekuat tenaga untuk menolong ibunya.


(*Mama Minsun kenapa kau lakukan ini padaku, aku Tak Goo Eh salah drama, hahaha, just info yang jadi Ny Soh itu yang jadi mamanya Tak Goo, Baker King Kim Tak Goo)

Ny Soh jalan mendekati Joon yang akhirnya putus asa, dan memohon pengampunan agar ibunya diselamatkan. Atas perintah Ny Soh, mereka menghentikan memukul karung tersebut, Ny Soh jongkok didepan Joon sembari menasehati, kalau ia tahu kalau Joon berusaha membeli dokumen perbudakan ibunya.

Ny Son berkata lagi, kalau Joon tak bisa lari dari kenyataan sekalipun ia berkerja keras, dan hanya satu yang tak bisa dihindari yaitu keturunan, orang kaya akan menurunkan kemewahan kepada anaknya, sedang orang miskin hanya menurunkan kesengsaraan. Dan seharusnya Joon tidak terlahir, karena itu merupakan hal yang terbaik untuk dirinya dan juga ibunya.

Joon menahan amarah mendengar perkataan Ny Soh, ditambah Ny Soh meminta Joon untuk tidak berusaha menghindari nasibnya, dan menerimanya saja, karena dengan cara itulah mereka bisa bertahan hidup. Joon hanya bisa mengangguk tanda mengerti, supaya ibunya lekas dilepaskan.

Ny Soh beranjak pergi bersama orang-orangnya, Joon langsung merangkak mendekati karung dan membukanya yang ternyata isinya babi. Ny Soh berbalik dan memperingatkan Joon kalau Joon mengingkari perkataanya Ibunya akan benar-benar seperti itu.


Sampai dirumah, Joon langsung berlari mencari Ibunya, yang ternyata sedang menjemur pakaian, Joon jalan mendekat sembari membantu Ibunya menjemur pakaian, Ibunya sadar kehadiran Joon dan pura-pura tidak tahu, Joon hanya bisa menatap sedih ibunya. Ia tak tahan lagi, dengan berurai airmata Joon mengajak kabur ibunya dari tempat itu.

Dikediaman Hyun seo, Istrinya sedang merawat Poong yeon yang tak sadar, tubuhnya meminggigil dengan urat yang terlihat menghitam. Dan saat ia mencoba memberi obat Poong Yeon, tiba-tiba Poong yeon muntah darah membuat syok ibunya. Saat Poong yeon tersadar, ia malah histeris dan ketakutan karena melihat sosok menyeramkan dibelakang Ibunya, membuat Ibunya kebingungan karena tak melihat apapun.


Sementara Yoon hee tersadar dipagi hari, ia melihat rambutnya dan merangkak hendak mengambil kaca, tapi kaca itu tiba-tiba terpental. Dan tiba-tiba, ia mendengar suara-suara mengerikan, membuatnya ketakutan dan menjerit, langsung seluruh benda diruangan itu berhamburan, dan membuat Yoon hee jatuh pingsan.

Go kwang yang menjaganya, segera masuk dan mencoba menyadarkan Yoon hee. Sementara Hyun seo dan biarawan lainnya sedang berdiskusi apa yang harus mereka lakukan karena kekuatan Yoon hee saat ini belum stabil, kalau tidak cepat-cepat Yoon hee, PM dan juga Poong yeon akan mati.

Yo kwang membereskan benda-benda yang berantakan, sedangkan Yoon hee meringkuk bersandar dinding rumah. Yo kwang mencoba menghibur Yoon hee, kalau ayah Yoon hee akan melakukan sesuatu, dan yang dibutuhkan hanya mereka harus pergi ke Kuil Chungbin, Yoon hee tak mengerti, Yo kwang akan menjelaskan maksudnya setiba mereka di kuil tersebut.

Yoon hee sedih dan menyesal, kalau Ayahnya pasti sangat membencinya karena ia tak menuruti perintahnya.  Yo kwang menenangkan Yoon hee kalau ayahnya sangat menyayanginya, mungkin karena ayahnya sekarang juga sedang bingung, karena Poong yeon juga terkena dampaknya, mendengar nama kakaknya, Yoon hee langsung cemas, Yo kwang langsung bisu merasa keceplosan.

Dirumah Poong yeon, ibunya memanggil para dukun untuk melakukan ritual pengusiran roh, tapi ditengah ritual tiba-tiba dari cermin si dukun melihat sosok menyeramkan dan langsung pingsan, membuat ibunya yang tengah berdoa semakin ketakutan. Nun jauh dibalik dinding, Yo kwang dan Yoon hee yang memakai kerudung hitam dan jimat ditubuhnya menyelinap hendak pergi melihat Poong yeon.

Yo kwang ketakutan kalau ketahuan Hyun seo dan meminta Yoon hee untuk pulang saja, tapi Yoon hee berkeras ingin melihat Poong yeon sekali saja, akhirnya Yo kwang tidak bisa menolak, dan keduanya berjalan mengendap-endap memasuki rumah dan menuju kamar Poong yeon.


Sampai didalam kamar, Yoon hee sedih melihat keadaan Poong yeon yang terbaring ditempat tidur, Yoon hee menggenggam tangan kakaknya itu sambil berurai airmata dan memanggil-manggil kakaknya. Poong yeon tersadar dan saat menoleh ia langsung melihat sosok menyeramkan dan langsung mendorong Yoon hee sampai kerudungnya terlepas dan membuat Poong yeon semakin histeris ketakutan, ia terus-terusan mengusir Yoon hee, membuat gadis itu tersentak.

Yo kwang mengajak Yoon hee yang diam terpaku untuk pergi, tapi Ibu poong yeon terburu masuk dan kaget melihat apa yang terjadi. Ibu Poong yeon langsung mendekati putranya, dan memarahi Yoon hee, ia mengeluarkan semua uneg-unegnya selama ini, ia mengatakan tentang kutukan Yoon hee yang membuat Poong yeon seperti ini, karena itu juga Ibu Poong yeon tak bisa menyayangi Yoon hee seperti putrinya sendiri.

Mendengar kenyataan itu semakin membuat Yoon hee terpuruk berurai airmatanyas, Ibu Poong yeon sampai memohon ke Yoon hee untuk pergi jauh dari putranya. Saat itu Hyun seo datang bersama yang lain, dan meminta Yo kwang membawa Yoon hee pulang kerumahnya.

Dijalan, Yoon hee berhenti, dan bertanya bagaimana caranya ia pergi ke kuil chungbin, ia akan menuruti semua perintah yang diberikan demi menyelamatkan kakaknya. Didalam rumah, pelayan Hyun seo melaporkan kalau ada seorang dari istana datang menemuinya. Hyun seo lalu meminta biarawan lainnya untuk pergi terlebih dahulu bersama Yoon hee.


Siapa lagi kalau bukan Hong Joo yang datang, ia menerangkan maksud kedatangannya, yaitu tentang keberadaan putri yang ia kira sudah dibunuh Hyun seo. Dengan hati-hati Hyun seo menjawab tidak tahu maksud Hong joo, karena Hong joo juga tahu kalau ia membakar bayi itu 17 tahun yang lalu. Hong joo tersenyum menyeringai, dan ia merasa yakin kalau dugaannya itu benar, ia lalu pamit pulang.

Dikoridor, ia melihat kekamar Poong yeon dan akan masuk, tapi ditahan Hyun seo, Hong joo sengaja menjelaskan tentang kutukan Yoon hee, yang menyebabkan penderitanya akan sakit selama 2 minggu sebelum mati, dan tentu Ibu poong yeo semakin takut mendengar perbincangan mereka.

Sampai pintu luar, Ibu Poong yeon mengejar Hong joo, sepertinya ia mau melakukan apapun demi menyelamatkan putranya Hong joo.  

Didesa, larut malam, Joon jalan mengendap-endap diantara rumah penduduk hendak pergi ke suatu tempat, sampai sebuah rumah ia mengetuk pintu sambil terus melihat keseliling. Seorang bapak tua membuka pintu sedikit, ternyata Joon sedang mencari tiket kapal menuju China. Awalnya si bapak tidak mau menjual, tapi Joon mengatakan kalau sebenarnya ia hanya ingin pergi ke Cheondong dan karena itu ia butuh tiket ke China.


Bapak tua itu juga sepertinya ketakutan karena sesekali melihat sekitar, ia lalu mengiyakan dengan meminta Joon untuk datang 2 jam lagi dengan harga 200 nyang, Joon mengiyakan lalu bergegas pergi sebelum ada orang lain yang melihatnya.

Dirumah, Ibu Joon sedang berkemas-kemas, sedangkan Joon sudah siap, dan mengajak ibunya segera bergegas. Tapi ibunya masih ragu, dan meminta Joon untuk melupakan idenya, karena kalau mereka tertangkap maka mereka berdua dalam bahaya.

Tapi Joon tak perduli, ia membantu membereskan barang bawaan Ibunya, dengan menekadkan bulat kalau dirinya sudah menjual semuanya untuk bisa pergi dari tempat itu, lagipula ia sudah muak dengan kehidupan seperti ini, ia ingin menjalani hidup baru ditempat baru. Akhirnya Ibunya menyetujuinya, lalu keduanya bergegas pergi keluar dengan hati-hati takut ketahuan.


Tapi sayangnya, orangnya Ny Soh mengetahui mereka, ia lalu melaporkan ke Ok yang sedang bersenang-senang dirumah Gisaeng. Disana Ok sedang mabuk-mabukan, dan menghambur-hamburkan uang dengan membeli cincin batu akik eh giok :P.


Joon dan ibunya sampai di rumah/ (Kapal) penampungan sementara, keduanya ragu untuk masuk karena diluar dan didalam dijaga algojo-algojo, tapi keduanya tetap masuk dan didalam penuh dengan orang-orang dengan wajah dan tujuan yang hampir sama dengan Joon dan ibunya. Setelah menempatkan ibunya disudut, Joon dengan berat hati meninggalkan ibunya, karena ia akan pergi membeli tiketnya terlebih dahulu.


Joon sampai ditempat penjualan karcis, ia bertemu dengan bapak tua tadi, dan memberikan uang 200 nyang, bapak tua tadi segera menghitung dan menukar uang itu dengan dua tiket. Sebelum pergi, bapak tua tadi memberi nasehat ke Joon, alasannya hanya menjual tiket sekali saja karena ia tidak tahu apakah orang-orang yang diperahu itu akan selamat sampai china atau tidak. Karena sebelum sampai kechina, kemungkinan orang-orang yang kabur itu tertangkap, kalau tertangkap tentu mereka akan mati dan jika mereka berhasil kabur mereka akan jadi buronan seumur hidup. Bapak tua tadi mencoba meyakinkan apakah Joon masih ingin meneruskan, tapi Joon sudah membulatkan tekad dan mengangguk.

Sebelum pergi Hyun Seo mengambil buku groimoire terlebih dahulu, ia membuka halaman dan menyobeknya sebuah lalu menyimpan sobekan itu kedalam peti, sedangkan bukunya ia bawa pergi. Ia bergegas pergi, tapi istrinya menghalangi suaminya pergi dan berkata kalau percuma saja, karena ia sudah memebritahu semuanya ke Hong joo, membuat Hyun seo terhenyak.


Dihutan Hong joo bersama rombongan ninja wanitanya bergegas menuju kerumah Yoon hee, sedangkan Yoon hee dirumah masih berdiam diri, sementara Yo kwang sibuk mengemaskan baju-baju Yoon hee dan mengikatkannya ke tubuh Yoon hee dan mengajak Yoon hee bergegas pergi. Tapi saat keduanya akan melangkah terdengar keributan diluar, Yo kwang meminta Yoon hee tetap diam didalam, sementara dirinya bergegas mengeluarkan Pedang besarnya lalu segera keluar.


Diluar, pasukan ninja Hong joo menyerbu para biarawan lain yang berjaga, akhirnya peperangan sengit diantara mereka tak terhindarkan. Setelah pertempuran diantara mereka berjalan beberapa waktu, satu persatu biarawan taoist itu berjatuhan dengan luka tusuk ditubuh mereka, membuat konsentrasi Yo kwang pudar dan akhirnya ia juga terantai dan terkapar terkena luka pedang.

Hong joo mendekat, dan mengatakan kalau kutukan yang ada pada Yoon hee lah yang membuatnya sekarang seperti ini dan bisa membuatnya mati juga. Lalu Hoong joo memerintahkan anak buahnya menghabisi Yo kwang, tiba-tiba Yoon hee keluar, membuat semua pandangan tertuju padanya, Yoon hee bertanya apa maksud perkataan Hong joo.

Dengan senyum sinis, Hong joo mendekat dan memeluk Yoon hee sembari berbisik tentang kutukan yang ada didalam diri Yoon hee yaitu, siapapun yang dicintai Yoon hee akan mati dan orang yang mencintai Yoon hee juga akan mati. Jadi Hong joo mengatakan kalau tidak ada yang menginginkan kelahiran Yoon hee dan jika Yoon hee ingin menyelamatkan semua orang maka Yoon hee harus memilih mati.


Setelah itu, Hong joo memerintah para ninjanya untuk menghabisi Yoon hee, dari belakang Hyun seo muncul dan langsung merangsek masuk berdiri didepan Yoon hee yang masih diam terpaku. Hyun seo mengeluarkan pedangnya, Hong joo memintanya untuk tidak ikut campur sama seperti lima tahun yang lalu (*aku jadi penasaran apa yang terjadi 5 tahun lalu itu) dan para ninja siap mengepung keduanya, saat itu Yo kwang bangkit dan meminta Hyun seo pergi bersama Yoon hee.

Saat Yo kwang kepayahan melawan para ninja, Hyun seo dan Yoon hee segera melarikan diri, sementara beberapa ninja lain mengejar keduanya. Mereka kejar-kejaran menembus hutan dimalam yang semakin larut. Sampai didekat tebing bebatuan, Hyun seo berhasil bersembunyi dengan Yoon hee, sementara itu Yo kwang yang sudah terluka kalah dan jatuh terkapar ketanah.


Ditempat persembunyian, Hyun seo memberikan bungkusan buku groimoire ke Yoon hee dan minta Yoon hee menuruti perintahnya kali ini, ia akan mengelabuhi orang-orang Hong joo dan meminta Yoon hee segera melarikan diri. Membuat Yoon hee tidak mau melakukannya, ia ingin memilih mati daripada orang-orang lain mati karena dirinya.

Hyun seo berusaha meyakinkan, kalau Yoon hee tidak boleh mati, Yoon hee harus pergi ke kuil chungbin dan menghancurkan kutukannya karena itulah satu-satunya cara untuk bisa bertahan hidup. Yoon hee hanya bisa menangis tidak tahu harus bagaimana, Hyun seo meminta maaf dan juga mengucapkan ulang tahun walau terlambat, membuat Yoon hee semakin berat melepas ayah angkatnya itu. (*hiks TT)

Hyun seo bergegas pergi untuk mengecoh para ninjanya Hong joo yang langsung mengejar kemana perginya Hyun seo. Mereka segera memburu Hyun seo dengan panah dan juga suriken (:P anggap saja suriken *Lol), Hyun seo yang berusaha mengindari akhirnya terjatuh, saat kakinya terkena suriken mereka, dan segera mereka mengepung Hyun seo.

Sementara itu, Yoon hee membuka bungkusan yang berisi buku itu dan terngiang permintaan ayah angkatnya, membuat Yoon hee membulatkan tekad, ia segera memasukan buku itu kedalam bungkusan, dan bergegas pergi ke kuil chungbin yang diminta ayah angkatnya.

Tapi pergerakannya itu terlihat Ninja lain yang masih ada disana, sementara Hong joo tertipu dan mengajar sampai ketempat Hyun seo berada, ia bertanya dimana Yoon hee berada. Hyun seo mencabut suriken yang tertancap dikakinya dan berusaha berdiri berhadapan dengan Hong joo.

Hyun seo berkata kalau Yoon hee harus tetap hidup karena itu keinginan surga, Hong joo kesal dan bertanya apa sebenarnya keinginan surga itu. Apakah mencoba untuk menghindari takdir yang tidak adil, menjadi target orang kaya, membungkuk walau mereka terus menginjak-injak apakah itu yang dinamakan kehendak surga (sepertinya ini nasibnya Hong joo waktu kecil, yang membuatnya menjadi seperti ini).

Hyun seo menjawab, kalau mereka yang mempunyai kepercayaan terhadap surga mereka punya kewajiban untuk meyakini kehendak surga. Hong joo menolaknya, ia tidak ingin hidup seperti itu, ia ingin menjadi orang kecil yang bisa menginjak-injak orang besar.


Hyun seo meminta maaf tentang kejadian waktu itu, dia juga membujuk agar Hong joo berhenti dan sama-sama menebus dosa-dosa masing-masing dan kembali ke istana. Hyun seo berbalik dan mulai berjalan, tapi Hong joo langsung meminta pedang salah satu anak buahnya dan menghunuskan pedangnya ke Hyun seo yang langsung menembus kedepan.

Hong joo minta maaf kalau ia harus membalas semua yang diajarkan Hyun seo dengan ini (*oh jadi Hong joo ini mantan muridnya). Hyun seo jatuh terkapar ditanah penuh darah, Hong joo langsung memerintahkan mereka segera menangkap Yoon hee dan membunuhnya.

Joon jalan ditepian hutan, dan segera bersembunyi saat melihat kawanan para ninja wanita, setelah ninja itu lewat, Joon segera berjalan lagi, tapi langkahnya terhenti saat dikejauhan ia melihat Yoon hee dikejar ninja-ninja tadi. Ia menjadi bimbang, antara kembali ke ibunya atau menolong Yoon hee, tapi ia memilih meneruskan jalannya.


Sementara Yoon hee harus jatuh bangun menghindari anak panah yang mengarah padanya, sampai ia tersudut ditepi jurang, dan kebingungan apa yang harus ia lakukan, sedangkan para ninja sudah semakin dekat. Dan seorang ninja mengarahkan panah kepadanya, ternyata Joon tidak pergi ia mengikuti Yoon hee dari jauh, dan saat anak panah itu terlepas, Joon langsung menghalangi dengan badannya, sehingga anak panah itu tertancap ketubuhnya dan membuatnya langsung terjatuh ketanah, membuat Yoon hee semakin syok, dan saat itu ninja lain melepas anak panahnya dan mengenai Yoon hee yang langsung jatuh ke dasar jurang.

Seketika air sungai didasar jurang itu membeku, Yoon hee yang meronta terhalang bekuan es, membuatnya lama-kelamaan lemas kehabisan tenaga dan juga udara, dalam kondisi itu ia terngiang kata-kata Hong joo dan juga kata-kata kakaknya, yaitu apa arti ia dilahirkan didunia ini? Apa ia harus mati saja demi menyelamatkan yang lainnya?


Drama Korea

[Sinopsis] Mirror of The Witch Episode 3

14.39

Mirror of The Witch Episode 3


Didalam ruangan pribadinya, Hong Joo sedang melakukan ritual karena mimpi Pangeran mahkota yang didatangi seorang gadis, dia mengira gadis dalam mimpi PM itu adiknya yang mati. Sementara itu ditengah hutan hitam waktu malam hari, bayangan hitam sihir Hong Joo terbang menuju rumah Yoon Hee, sementara Yoon Hee ketakutan bergegas mengunci semua pintu dan segera bersembunyi dibalik selimut, deru angin kencang dan juga suara menakutkan membuat Yoon Hee menutup telinga dan terus berujar kalau dirinya tidak takut.


Sementara sampai dirumah Poong Yoon (kakak Yoon Hee) sudah ditunggu ayahnya, dan akhirnya dia disidang. Ayahnya marah karena anaknya tidak menghiraukan perintahnya, dan terus mengunjungi Yoon Hee. Poong Yoon kesal, kenapa ayahnya tak memberi alasan kenapa dirinya tidak boleh menemuinya, toh diantara mereka tidak ada ikatan darah, ayahnya tak bisa mengatakan alasan sesungguhnya, tapi alasan yang bisa ia katakan karena dia tak ingin kehilangan keduanya.


Dan dikediaman lain, nyonya rumah sedang bersiap untuk mandi, dibantu beberapa pelayannya. Ada seorang pelayan sedang mencuci kakinya, yang tak lain itu ibu Heo Joon dan nyonya itu Ibu Heo Ok. Ibu Ok mengatakan kalau kata dukun, Joon akan menjatuhkan Ok, dan juga kabar beredar Joon sedang berusaha mencari uang dengan cara apapun, Ibu Ok marah karena takut Joon akan mempermalukan nama keluarga Heo, dan meminta ibu Joon untuk menghentikan perbuatan Joon, Ibu Joon hanya bisa mengangguk dan mengiyakan.


Ibu joon menunggu diluar, tapi yang pulang hanya Ok, Ibu Joon cemas dan bertanya dimana Joon, tapi Ok yang setengah mabuk, pura-pura tak tahu kalau Joon belum pulang, dan meminta Ibu Joon segera tidur karena sudah larut malam.

Dan ditebing berbatu, Joon tergeletak tak sadarkan diri, dengan satu tangan menggenggam tali layangan, sedang didadanya pecahan kaca (*yang menolongnya waktu diterkam harimau) sepertinya memancarkan sinar dan menolong Joon lagi kali ini.

Yoon Hee masih terus bergumam melawan rasa takut, tapi tiba-tiba ia mendengar suara orang mengaduh. Akhirnya Yoon Hee memberanikan diri keluar, sambil membawa kayu (*alat memasak sepertinya) dan melihat ke sekitar rumahnya, dan pandangannya menemukan Joon yang tergeletak mengaduh dengan badan penuh luka sembari membawa layangan miliknya yang terbang.


Yoon hee mengobati Joon yang luka-luka diwajah dan juga kedua lututnya, sambil mengomel kenapa ia nekad sekali memanjat tebing demi layangannya, Joon kesal karena ia merasa layangan itu penting, Yoon hee menjawab kalau tak ada yang lebih penting dari nyawa seseorang, lagipula kalau Joon ingin mengembalikan layangan seharusnya dengan keadaan bagus bukanya sobek-sobek, membuat Joon kehabisan kata-kata.

Joon terus mengaduh kesakitan, tapi Yoon hee terus mengobati luka-luka Joon membuat Joon terkesima, dan tak sadar kalau lukanya sudah diobati semua. Joon langsung berdiri dan akan pamit pulang, Yoon hee menawarkan Joon untuk menginap karena harus sudah larut malam, membuat Joon kaget semudahnya itu Yoon Hee menawarkan seorang pria menginap. Membuat Yoon hee kesal, dan menggusir Joon pergi. Setelah pamitan Joon pergi, sampai ditangga ia baru sadar kalau terlalu menakutkan untuk pulang (*wkk).

Akhirnya ia kembali lagi dan beralasan kalau ia ingin jadi pria baik dan menemani Yoon hee membuat Yoon hee memandangnya tak percaya (*wkk). Joon bertanya ia tak mungkin tidur sekamar kan, tentu saja Yoon hee mengatakan kalau Joon tidur diberanda, membuat Joon kaget, Yoon mengejek apa Joon takut, langsung dielak Joon tapi melihat sekeliling, ia beralasan kalau tidur diluar dingin, tanpa babibu Yoon hee langsung melempar selimut membuat Joon langsung tutup mulut.

Akhirnya keduanya tiduran, Joon tak bisa tidur dan bertanya ke Yoon Hee apa dia sudah tidur, ternyata Yoon hee juga belum tidur. Joon bercerita kalau ia tahu nama Yoon hee karena tadi mendengar ayah Yoon hee memanggilnya.

Joon bertanya, kenapa ayahnya meninggalkan Yoon hee ditempat berbahaya seperti ini sendirian, apa Yoon hee juga terlahir di keluarga yang tak seharusnya. Yoon hee menjawab, kalau menurut kakaknya, semua orang yang terlahir didunia ini pasti punya alasan, dan membantu dunia dengan menemukan peran mereka masing-masing.


Yoon hee juga meminta Joon jangan bersedih, karena pasti Joon juga memiliki alasan kenapa terlahir didunia ini, membuat Joon terhenyak mendengar kata-kata Yoon hee yang sepertinya sudah sangat mengantuk, Joon tersenyum lalu duduk dan mengatakan kalau dia tidak sedih, dia juga memperingatkan Yoon hee agar dia lain kali tidak mengijinkan pria lain menginap seperti dirinya, karena dia merasa dirinya itu orang baik yang lain enggak (huehehe). Yoon hee jadi terjaga dan mengingatkan kalau Joon itu pencuri layangan, saat akan menjelaskan Yoon hee meminta Joon untuk segera tidur, lalu keduanya mulai memejamkan mata dengan senyum dibibir (ciee).


Sementara itu, bayangan hitam terus mengelilingi rumah Yoon hee mencari cara untuk masuk, dua jimat besar yang mengelilingi rumah, berubah menjadi dua ekor serigala yang langsung melolong mengusir bayangan sihir hitam.


Keesokan paginya, Hyun Seo berkuda dengan rombongan anak buahnya pergi menuju suatu tempat. Mereka pergi ke kuil yang dibicarakan sebelumnya, karena mereka khawatir kalau kutukan Yoon Hee aktif diulangtahunnya yang ke-17, maka kutukan kematiannya juga akan aktif, dan satu-satunya cara untuk bertahan ada ditempat yang sedang mereka tuju itu.

Sementara dirumah gisaeng, Ok dan teman-temannya seperti biasa asyik minum dan bersenang-senang. Saat tiba-tiba dikejauahan Joon melangkah ke arah mereka, membuat semuanya kaget tak percaya sembari melihat kearah Joon.

Joon membawa layangan, yang ternyata diberikan sendiri oleh Yoon hee tapi hanya meminjamkannya dan meminta Joon untuk mengembalikannya. Semuanya berdiri dekat pintu melihat ke Joon yang meminta Ok untuk memenuhi janjinya, karena ia sudah membawakan layangan yang diminta Joon.


Membuat Ok langsung meminta semua orang bertepuk tangan, sembari dirinya mendekati Joon lalu memeluknya. Ia lalu mengeluarkan kantung uang, dan mengatakan kalau uangnya tinggal segitu dan lansung melempar uang koin itu ke Joon yang menahan amarah, Ok menyuruh Joon mengambili, dan sisanya akan ia bayar dirumah.

Joon mencoba sabar, jongkok untuk mengambil koin-koin, tapi Ok terus mengoceh kalau ia tahu kalau Joon membutuhkan uang untuk mengeluarkan Ibunya dari perbudakan. Tak sampai disitu, Ok juga meminta teman-temannya memberikan uang untuk Joon, dan langsung diiyakan teman-temannya yang langsung mengeluarkan koin dan melemparnya ke Joon yang mulai hilang kesabaran.


Ok juga mengambilkan minuman dan meminta Joon menerimanya, sambil bertanya bagaimana caranya Joon mendapatkan layangan itu, karena beritanya yang beredar ada hantu yang sangat cantik tinggal dihutan hitam, apa Joon menyerahkan tubuhnya semalam seperti ibunya sehingga ia terlahir, dan juga Ok berjanji tidak akan melepaskan Ibunya sampai matipun, mendengar ibunya dihina membuat Joon tak bisa bersabar lagi, ia langsung menghajar Ok yang tak berdaya karena mabuk, sampai Ok tercebur ke kolam air.

Sampai dirumah, ibunya sudah menunggu dengan cemas, dan bertambah cemas melihat keadaan Joon yang penuh luka, sementara Joon tak bisa menjelaskan datang Ok dengan marah berteriak memanggil Joon.  Ibu Joon mendekati Ok dan kaget melihat keadaan Ok yang lebam dipipi dan juga basah kuyup, Ok menjelaskan kalau Joon yang melakukannya, belum sempat bertanya Ibu Ok datang mendengar keributan, dan kaget melihat keadaan putranya.


Sebelum Ibu Ok melakukan sesuatu, Ibu Joon langsung menampar Joon, membuat semuanya tercengang . Ibu Joon langsung memarahi putranya, dan meminta Joon untuk minta maaf ke Ok, tapi Joon menolak minta maaf karena dia tak bersalah, dan juga ia tak butuh ampunan dan Joon langsung pergi, membuat suasana semakin tegang.

Dikamar, Ibu Ok mengobati anaknya sambil mengomel, Ok manja sambil mengadu tentang Joon, membuat ibunya kesal dan malah menampar anaknya, dan meminta anaknya untuk serius belajar bukannya hanya bermain-main saja, dan Ibunya berjanji akan menghukum mendidik Joon dan Ibunya dengan caranya sendiri.


Diluar Ibu Joon berlutut sambil memohon ampunan untuk Joon, Ibu Ok langsung meminta pembantunya membawa karpet jemari, untuk menghukum Ibu Joon dengan memukulnya. 

Sedangkan Joon duduk dipasar dengan penuh emosi, saat itu Dong Rae lewat sembari membawa dua peti kayu, ia melihat Joon dan hanya bisa memandanginya. Joon datang menghampirinya, Dong rae merasa bersalah karena meninggalkannya dihutan, lalu Dong rae akan pergi tetapi ditahan Joon karena mereka harus melakukan bisnis, membuat Dong rae terharu dan langsung berbalik memeluk Joon merasa lega karena Joon baik-baik saja.


Tengah hari, rombongan Hyun seo sampai dikuil yang ada di puncak bukit, mereka bergegas naik, dan setibanya disana mereka kebingungan mencari pintu masuknya.  Setelah mengelilingi kuil tersebut, Hyun Seo menemukan pintu masuknya, dan mereka segera masuk ke sebuah celah batu menuju gua yang gelap dan misterius.

Dan ternyata didalam gua tersebut mereka mendengar suara bising memekakkan telinga, membuat mereka harus menutup telinga, tapi tetap membuat mereka brguling-guling tak kuat mendengar sihir tersebut ditambah sebuah ilusi, ratusan ular menyerang mereka. Hanya Hyun Seo yang bisa menahan ilusi, dan meminta anak buahnya bertahan, sembari ia mencari sumber ilusi, ia melihat ular paling besar sendirian, dan saat mendekat dan akan memegang ular itu berubah menjadi lilin, dan seketika ilusi itu lenyap, ular-ular berubah menjadi lilin-lilin menerangi gua.

Mereka segera melanjutkan perjalanan, sampai disebuah tempat, mereka berpencar mencari buku kutukan Grimoir, dan setelah beberapa saat mencari, Hyun seo menemukannya diantara akar pohon (*Lol nyarinya gak banget, langsung ketemu :P), mereka langsung berkumpul untuk membaca buku tersebut.

Intinya, kutukan itu bisa hilang dengan cara berdoa sambil menyalakan 108 lilin yang ada digua tersebut, dan yang dikutuk juga harus ada disana, dan hal itu dilakukan sebelum polaris berakhir, dan tinggal 5 hari lagi sebelum polaris berakhir. Jika tidak, maka orang yang berusaha akan menghilangkan kutukan itu akan mati. Anak buahnya yakin kalau mereka menggabungkan kekuatan mereka, maka kutukan itu akan hilang, Hyun Seo lalu bergegas untuk membawa Yoon hee ketempat itu.

Ditengah kota, festival lampion sudah mulai digelar dengan aneka pertunjukan, Poong yeon pergi sendirian sambil membawa lampion dan harapan milik Yoon hee, ditengah keramaian, Pong yeon membaca harapan Yoon hee, yang berisi ia ingin melihat dunia luar sekali saja, membuat Pong yeon sedih.


Sementara Yoon hee hanya bisa mendongak-dongak mndengar bunyi-bunyian tanda festical sudah dimulai. Yoon hee hanya bisa menghela nafas sambil mencari layangan untuk diterbangkan sebagai ganti dirinya melihat dunia luar. Saat itu Poong yeon datang dan mengajak Yoon hee pergi, tentu Yoon hee menolaknya.

Ia takut dengan ayahnya *Hyun seo, Poong yeon menjawab kalau dia yang akan bertanggung jawab, jadi Yoon hee tak perlu cemas. Lagipula Yoon hee harus menerbangkan lampion itu dengan tangannya sendiri agar, doanya terkabul. Poong yeon menggandeng Yoon hee jalan keluar, tapi sampai di batas tali mantra, langkah Yoon hee terhenti keraguan menaunginya.


Ia mundur beberapa langkah, Poong yeon tersenyum sambil mengulurkan tangan membuat Yoon he yakin, lalu mengulurkan tangannya dan melangkar keluar dari mantra pelindungnya, yang bercahaya saat Yoon hee melewatinya.

Sampai dikota, mereka menikmati suasana festival, Poong yeon terus menggandeng Yoon hee sembari menuntunnya melihat-lihat benda-benda yang dijual dan juga beragam pertunjukan rakyat, awalnya Yoon hee takut tapi lama-kelamaan mencair dan sekali-kali senyum mengambang, membuat Poong yeon lega dan ikut tersenyum bahagia.


*enak banget si Sae Ron 15 tahun udah gandeng sana gandeng sini cogan-cogan, lah gue? wkk :P

Sampai malam hari, dipuncak acara, ditengah padang luas, mereka mengitari sebuah sesembahan, dan mulai menyalakan lampion-lampion mereka, disana juga ada pertunjukan barong-sai (*Lol barongsainya kek jaman 2000an, ayolah JTBC :D)


Keduanya memandangi lampion-lampion terbang, Yoon hee bertanya apa harapan Poong yeon, tapi kakaknya itu tak ingin mengatakannya. Lalu keduanya diam memandangi langit, diam-diam Pong yeon memandang Yoon hee sembari berkata dalam hatinya, kalau harapannya adalah ingin Yoon hee selalu hidup bahagia dan menyenangkan.

Senyum Yoon hee berubah menjadi sedih, ia lalu bertanya ke Poong yeon, apakah kalau ia terlahir disaat yang tidak seharusnya, sehingga ayahnya mengurungnya jauh dihutan. Dengan sedih dan berusaha tersenyum, Poong yeon menjawab kalau pasti ada suatu alasan kenapa ayahnya melakukan hal itu, tapi yang pasti itu semua demi kebaikan Yoon hee.

Seseorang membawa lilin, dan membantu keduanya menyalakan lampion dan menerbangkannya, saat perlahan lampion itu terbang, mata Yoon hee berubah, dan saat lampion itu benar-benar terbang, Poong yeon tersadar kalau Yoon hee menghilang, ia bergas membelah kerumunan mencari kemana perginya Yoon hee dengan cemas.


Sementara diistana sedang diadakan pesta sekaligus ritual, untuk merayakan ulangtahun PM yang ke 17. Ketua dukun Hong Joo yang menjadi pusat ritual tersebut, ia menari-nari sembari melakukan ritual, sementara disudut lain istana Dong rae dan Joon beraksi menawarkan dagangannya dengan jalan mengendap-endap sambil menyamar menjadi wanita cantik lagi :v

Langkah Joon terhenti, saat menyadari pecahan kacanya hilang, ia meminta Dong rae jalan duluan, sementara ia kembali ketempat ia menyembunyikan pakaiannya, tapi pecahan kaca itu juga tak ada, akhirnya Joon pergi menyusul Dong rae, tanpa ia sadari Yoon jalan dibelakangnya. Seperti terhipnotis Yoon hee jalan ke istana, dan saat tersadar Yoon hee kebingungan, dan langsung mencari kakaknya.

Kertas mantra pelindung Yoon hee, terbakar sedikit-sedikit. Sementara diperayaan istana tiba-tiba sampai didepan keluarga kerajaan, Hong Joo terjatuh, lalu muntah darah, disertai petir menyambar, Hoong Joo langsung melihat PM ditelinga mulai keluar tanda kutukan, membuat Hong Joo langsung pergi, membuat keluarga kerajaan, dan tentunya Ratu Shim langsung ketakutan.

Sampai dirumah, Hyun Seo kaget melihat kertas mantranya rusak, ia langsung masuk kedalam rumah dan Yoon hee tak ada disana. Sementara Hong joo mengitari istana mencari sesuatu sampai ia melihat diantara pintu gerbang, Yoon hee berdiri ditengah derasnya hujan kebingungan mencari kakaknya, Hong joo menatap tajam langsung jalan kearah Yoon hee.

Dan saat itu Joon juga berada ditempat itu, dan akhirnya menemukan pecahan kacanya. Hong joo sampai ditempat Yoon hee, tapi saat membuka pintu, ia tak melihat seorangpun dan langsung berjalan lagi, ternyata Yoon hee disembunyikan Joon dibalik jubah (chima keknya) sehingga tak terlihat Hong Joo.

Joon bingung, dan bertanya kenapa Yoon hee ada disini, tapi sepenglihatan Yoon hee yang menolong itu kakaknya, dan tiba-tiba ia pingsan membuat Joon tambah bingung. Dan waktu itu Pong Yeon datang dan segera membawa Yoon hee pergi.

Hyun seo panik, dan segera memerintahkan anak buahnya pergi mencari Yoon hee. Sedangkan Yoon hee masih pingsan cantik dipangkuan Poong Yeon disebuah gubuk, dan saat tersadar, Poong yeon cemas sambil mengomeli kenapa Yoon hee pergi sendirian, masih bingung Yoon hee hanya bisa minta maaf.


Poong yeon juga minta maaf karena ia merasa bersalah karena tak bisa mengawasi Yoon hee, ia lalu mengeluarkan dua buah lonceng, satu diberikan ke Yoon hee, dengan keterangan kalau Yoon he tersesat lagi, Ia bisa memainkan lonceng tersebut, dan Poong yeon akan pergi mencarinya, begitu juga sebaliknya, jika Yoon hee kehilangan Poong Yeon cukup Yoon hee mendengar suara lonceng yang sama.

Dirumah Ibu Poong Yeon cemas, saat Hyun seo datang ternyata mereka juga belum bisa menemukan keduanya, Gi Kwang anak buah Hyun seo cemas kalau kutukan Yoon hee aktif didekat orang, akan jadi masalah.

Sedangkan Yoon hee diantar pulang Poong yeon, keduanya jalan menyurusi padang alang-alang sambil berdiam diri dalam pikiran masing-masing. Tiba-tiba Yoon hee berhenti, dan meminta kakaknya untuk pulang, karena ia akan pulang sendiri.

Poong yeon kekeh akan mengantar, sampai melihat Yoon hee sudah berkaca-kaca  dan tetapi memohon agar ia pulang sendirian. Poong yeon tak memaksa, ia memetik setangkai bunga disana dan mengulurkan ke Yoon hee yang ragu, tapi dengan kelembutan dan senyum membuat Yoon hee mengulurkan tangannya dengan berat menerima bunga itu. (*njir musiknya sedih amat TT).


Yoon hee tak kuasa menitikan airmatanya, membuat Poong yeon ikut menahan sedih, dan memanggil nama Yoon hee, membuatnya bergegas menghapus airmatanya dan minta maaf karena hari ini pertama kalinya ia keluar dan banyak emosi yang memenuhi pikirannya. (*aku akui aktingnya Sae Ron memang bagus, keknya dia mendalami setiap perannya J)

Poong yeon berkaca-kaca, tapi ia tetap mencoba tersenyum, dan menyemangati Yoon hee dan berjanji ia akan datang dan membuatkan Yoon hee layang-layang yang bisa terbang tinggi, sampai saat itu ia ingin Yoon hee terus sehat, Yoon hee mengangguk masih dengan airmata bercucuran, Poong yeon menggenggam tangan Yoon hee sambil menggandengnya jalan pulang.

Dirumah, sepertinya Hyun seo dan anak buahnya belum menemukan mereka, dan saat mereka akan pergi mencari kepinggiran kota. Poong yeon datang yang langsung disambut cemas ibunya sambil mengomelinya, ia tersadar perbuatannya diketahui, saat melihat Ayahnya dengan anak buahnya berkumpul.

Ayahnya mendekat, dan bertanya apa dirinya baik-baik saja, Poong yeon mengangguk saja. Hyun seo bertanya dimana Yoon hee, dan dijawab kalau dia sudah mengantarkannya kembali kerumah. Tiba-tiba Poong yeon merasa sesuatu dan membuatnya muntah darah dan pingsan, membuat semua orang kaget, dan tanda kutukan juga muncul dibelakang telinganya.

Sementara dirumah Yoon hee, sihir hitam mulai datang kembali, serigala dari kertas mantra jimat muncul lagi, tapi karena sudah rusak, jimat itu tak mampu menahan asap hitam sihir, dan membuat seluruh mantra jimat terbakar, sehingga si asap berhasil masuk kedalam rumah.

Yoon hee duduk dipojokan berselimut ketakutan, dan asap itu berhasil masuk kerumah dan menemukan tubuh Yoon hee, asap itu langsung merasuki tubuh Yoon hee membuat Yoon hee merasa tercekik, dia berusaha menahan dan meronta tapi sia-sia, asap sihir hitam itu terus mencekik dan membanting tubuh Yoon hee kesana kemari, sampai tubuhnya melayang dan ia jatuh pingsan, saat itu rambutnya berubah menjadi putih.



Dan hal serupa terjadi di kediaman PM, membuat Ratu Shim, Ibu suri dan para dayang syok ketakutan. Hong joo langsung datang, dan terkejut melihat apa yang terjadi pada PM.